Universitas Negeri Semarang (Unnes) mewajibkan mahasiswa baru 2010/2011 menggunakan sepeda untuk menunjang mobilitas mereka di dalam lingkungan kampus.
Menurut Rektor Unnes, Prof Sudijono Sastroatmodjo, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/8), kewajiban mengendarai sepeda itu untuk mengurangi polusi dan mewujudkan konsep kampus konservasi yang ramah lingkungan.
"Kami mencatat populasi sepeda motor yang ada di lingkungan Unnes sudah sangat banyak sehingga dikhawatirkan akan memperparah polusi udara yang ada di kawasan kampus ini," katanya.
Berdasarkan penelitian tim Unnes, kata dia, jumlah sepeda motor yang melintas di kawasan Unnes setiap hari diakumulasi mencapai 243,5 unit, padahal setiap unitnya menyumbang karbondioksida (CO2).
Ia menyebutkan setiap sepeda motor diperkirakan menghasilkan sebanyak 8,22 kilogram CO2/hari sehingga kandungan CO2 dari seluruh sepeda motor yang ada di Unnes mencapai 2001,57 kg/hari.
"Kalau tidak segera diantisipasi dengan kebijakan yang mendukung, tentunya upaya konservasi lingkungan tidak mungkin terwujud, salah satunya mengurangi penggunaan sepeda motor," katanya.
Karena itu, kata dia, pihaknya mengeluarkan kebijakan kewajiban penggunaan sepeda bagi seluruh mahasiswa angkatan 2010/2011 yang akan memulai kegiatan belajarnya pada 18 Agustus 2010. "Para mahasiswa baru akan mengikuti masa orientasi mulai 18-20 Agustus dan mulai saat itu kewajiban penggunaan sepeda diberlakukan bagi mereka hingga mereka lulus kuliah," katanya.
Untuk mendukung kebijakan tersebut, kata dia, Unnes tengah merancang pembangunan "shelter" yang akan berfungsi sebagai tempat transit, tempat parkir sepeda, dan pengaturan jalur sepeda.
"Kami mengharapkan para mahasiswa yang semula menggunakan sepeda motor atau mobil akan memarkirkan di sekitar shelter dan beralih menggunakan sepeda menuju kampus masing-masing," katanya.
Ia mengatakan jumlah mahasiswa baru Unnes dari jenjang strata 1 (S-1) saat ini mencapai sekitar 4.000 orang, belum termasuk mahasiswa dari program diploma dan pascasarjana. "Seluruh mahasiswa baru harus menaati kebijakan itu dan kalau mereka melanggar akan dikenai sanksi, mulai dari teguran lisan, tertulis, hingga sanksi administratif," katanya.
Terkait penerapan kebijakan tersebut bagi dosen dan karyawan, ia mengatakan dosen dan karyawan memang belum diatur secara jelas dalam kebijakan itu, namun tetap diimbau menaatinya. "Kami memang baru membidik penerapan kebijakan bersepeda itu bagi mahasiswa baru, sedangkan mahasiswa lama tidak terkena kebijakan itu, namun ke depan akan kami pikirkan," katanya.
Ia menjelaskan dengan penerapan kebijakan itu bagi mahasiswa baru mulai angkatan 2010/2011, maka setidaknya empat tahun mendatang seluruh mahasiswa Unnes sudah menggunakan sepeda. "Selain bersepeda, kami juga mengeluarkan kebijakan pengaturan pakaian seragam untuk hari-hari tertentu agar tidak ada kesenjangan antara mahasiswa kaya dan miskin," kata Sudijono.
hi..salam kenal
BalasHapusini AKU
iya....
BalasHapusmksh :)