Robosoccer rancangan tim ROSE Untar Jakarta pada Kontes Robot Indonesia di STT Telkom, Kota Bandung, kemarin. (foto: sindo)
BERMAIN bola tak hanya bisa dilakukan oleh manusia atau hewan, kini robot pun bisa menggocek bola. Mereka bisa bergerak layaknya manusia dan menendang bola ke arah gawang lawan.
Robot setinggi sekitar 50 cm itu bergerak bebas di tengah lapangan hijau berukuran 3x7 m. Setelah dinyalakan, otomatis robot akan bergerak mencari bola dan menendangnya ke arah gawang lawan.
“Sensor yang digunakan adalah sensor warna, dari situlah robot bisa membaca di mana posisi bola kemudian menendangnya,” ujar Rudy, 21, tim ROSE dari Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta ini pada Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia Wilayah II di STT Telkom, Kota Bandung, kemarin.
Robot yang dibuat tim ROSE berhasil memenangi kategori Battle Robosoccer Humanoid Leaguedengan berhasil menggiring bola. Di Indonesia, kategori ini baru dipertandingkan, sehingga mahasiswa harus banyak mempelajari pembuatannya dari tayangan video kontes serupa di luar negeri.
Robot ini digerakkan oleh kontrol yang berada di bagian punggung. Kamera yang berada di atas kepalanya berfungsi seperti mata pada manusia. Selain membantu pergerakan robot, kamera juga berfungsi mendeteksi bola. Dalam pertandingan tersebut, lima bola ditaruh di bagian tengah lapangan. Sebagai garis start, robot disimpan di depan gawang dan berjalan menuju bola.
“Kesulitannya adalah menyeimbangkan robot saat berjalan, sehingga kami membuat robot berjalan miring supaya bisa berjalan baik,” kata Rudy.
Otomatis ketika mendeteksi bola, robot akan menggerakkan salah satu kakinya dan menendang salah satu bola. Robot yang berhasil menendang bola, menggiring, dan mendekati bola, maka nilainya semakin besar.
Rangka robot ini belum dibuat sendiri oleh Rudy dan teman- teman, namun memakai rangka kit. Untuk otaknya, Rudy memprogramnya sendiri, sehingga robot bisa sesuai yang diharapkan. Selain itu Rudy juga membuat kaki robot sendiri dari PVC berbentuk lempeng. Untuk membuat robot ini, Rudy hanya membutuhkan waktu dua minggu, mulai dari membuat program robot hingga trial.
Dana yang dibutuhkan untuk membuat robot ini cukup mahal. Robot yang dibuat dari tahap awal membutuhkan dana hingga Rp15 juta. Kontes robot tersebut diikuti 65 tim yang terdiri dari 25 perguruan tinggi meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Pemenang kontes ini akan berlaga kembali di tingkat nasional yang diselenggarakan pada Juni mendatang di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. (masita ulfah/sindo)(//rfa)
Robot setinggi sekitar 50 cm itu bergerak bebas di tengah lapangan hijau berukuran 3x7 m. Setelah dinyalakan, otomatis robot akan bergerak mencari bola dan menendangnya ke arah gawang lawan.
“Sensor yang digunakan adalah sensor warna, dari situlah robot bisa membaca di mana posisi bola kemudian menendangnya,” ujar Rudy, 21, tim ROSE dari Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta ini pada Kontes Robot Indonesia dan Kontes Robot Cerdas Indonesia Wilayah II di STT Telkom, Kota Bandung, kemarin.
Robot yang dibuat tim ROSE berhasil memenangi kategori Battle Robosoccer Humanoid Leaguedengan berhasil menggiring bola. Di Indonesia, kategori ini baru dipertandingkan, sehingga mahasiswa harus banyak mempelajari pembuatannya dari tayangan video kontes serupa di luar negeri.
Robot ini digerakkan oleh kontrol yang berada di bagian punggung. Kamera yang berada di atas kepalanya berfungsi seperti mata pada manusia. Selain membantu pergerakan robot, kamera juga berfungsi mendeteksi bola. Dalam pertandingan tersebut, lima bola ditaruh di bagian tengah lapangan. Sebagai garis start, robot disimpan di depan gawang dan berjalan menuju bola.
“Kesulitannya adalah menyeimbangkan robot saat berjalan, sehingga kami membuat robot berjalan miring supaya bisa berjalan baik,” kata Rudy.
Otomatis ketika mendeteksi bola, robot akan menggerakkan salah satu kakinya dan menendang salah satu bola. Robot yang berhasil menendang bola, menggiring, dan mendekati bola, maka nilainya semakin besar.
Rangka robot ini belum dibuat sendiri oleh Rudy dan teman- teman, namun memakai rangka kit. Untuk otaknya, Rudy memprogramnya sendiri, sehingga robot bisa sesuai yang diharapkan. Selain itu Rudy juga membuat kaki robot sendiri dari PVC berbentuk lempeng. Untuk membuat robot ini, Rudy hanya membutuhkan waktu dua minggu, mulai dari membuat program robot hingga trial.
Dana yang dibutuhkan untuk membuat robot ini cukup mahal. Robot yang dibuat dari tahap awal membutuhkan dana hingga Rp15 juta. Kontes robot tersebut diikuti 65 tim yang terdiri dari 25 perguruan tinggi meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten. Pemenang kontes ini akan berlaga kembali di tingkat nasional yang diselenggarakan pada Juni mendatang di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. (masita ulfah/sindo)(//rfa)
Berita Terkait : kompetisi
- 1.700 Siswa Muhammadiyah Ikuti Olycon se-Jawa Bali
- Indonesia Dapat Medali Emas di Olimpiade Fisika Asia
- Indonesia Menang di Olimpiade Matematika
- 10 Mobil Hemat Energi Siap Berlaga di SEM Asia 2011
- Robot Unikom Bandung Kalahkan Robot Israel, AS, & China
- Mahasiswa Itu Berkompetisi Bak Brand Manager L'Oreal
- Tiga PTN Juarai Kontes Robot Internasional
- Yuk, Ikut Lomba Investasi Mahasiswa!
- Belajar Jualan Sambil Berkompetisi, Yuk!
- SMAN 6 Cimahi Juarai Lomba Teater Bahasa Sunda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar