- Perbesar FotoKWI: Isu Kiamat Bermotif Uang untuk Perkaya Diri
Jakarta - Isu kiamat akan terjadi pada 21 Mei 2011 yang dihembuskan oleh pendeta di Amerika Serikat (AS) diduga bermotif mencari keuntungan materi.
Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo mengatakan ramalan terjadinya kiamat hanyalah ingin menipu umat Kristiani.
"Ramalan itu karena penafsiran teks kitab suci sembarangan. Ini terjadi karena meramalkan hanya untuk kepentingan motif ekonomi," terang Romo Benny kepada INILAH.COM, Kamis (19/5/2011).
Menurutnya, sang pemuka agama yang menghembuskan isu kiamat biasanya menyerukan kepada umatnya untuk bersedekah. Uang sedekah itulah yang diselewengkan oleh sang pemuka agama.
"Itu untuk kepentingan memperkaya diri sendiri saja, kerap kali mereka minta umat mengumpulkan uang," ujarnya.
Seperti diberitakan, ramalan mengenai hari kiamat akan tiba 21 Mei 2011 menyebar di Amerika. Pengumuman mengenai hari pembalasan itu tersebar luas di internet, bus-bus, media cetak, dan youtube.
Adalah kelompok Harold Camping (89 tahun) seorang pemuka agama Kristen dan pengasuh acara mengenai agama di radio yang memperkirakan hari kiamat itu. "Bukan 2012, seperti yang diramalkan selama ini, tapi 2011, yakni 21 Mei," ujar Camping.
Ramalan hari kiamat yang disebarluaskan lewat internet, iklan di bus-bus dan koran serta video di Youtube itu langsung menarik perhatian banyak orang di Amerika.
Kelompok-kelompok yang percaya hari kiamat akan datang pada tanggal 21 Mei itu pun melakukan berbagai ritual penyucian diri dan berkumpul sesama mereka untuk berdoa kepada Tuhan.
Sedangkan mereka yang tak percaya mencibir ramalan ini. "Mari rayakan 21 Mei 2011. Bukan karena dunia akan kiamat, tapi karena hari pembalasan itu tak akan datang pada hari itu," ujar seorang yang tak percaya ucapan Camping.
Sekretaris Eksekutif Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Benny Susetyo mengatakan ramalan terjadinya kiamat hanyalah ingin menipu umat Kristiani.
"Ramalan itu karena penafsiran teks kitab suci sembarangan. Ini terjadi karena meramalkan hanya untuk kepentingan motif ekonomi," terang Romo Benny kepada INILAH.COM, Kamis (19/5/2011).
Menurutnya, sang pemuka agama yang menghembuskan isu kiamat biasanya menyerukan kepada umatnya untuk bersedekah. Uang sedekah itulah yang diselewengkan oleh sang pemuka agama.
"Itu untuk kepentingan memperkaya diri sendiri saja, kerap kali mereka minta umat mengumpulkan uang," ujarnya.
Seperti diberitakan, ramalan mengenai hari kiamat akan tiba 21 Mei 2011 menyebar di Amerika. Pengumuman mengenai hari pembalasan itu tersebar luas di internet, bus-bus, media cetak, dan youtube.
Adalah kelompok Harold Camping (89 tahun) seorang pemuka agama Kristen dan pengasuh acara mengenai agama di radio yang memperkirakan hari kiamat itu. "Bukan 2012, seperti yang diramalkan selama ini, tapi 2011, yakni 21 Mei," ujar Camping.
Ramalan hari kiamat yang disebarluaskan lewat internet, iklan di bus-bus dan koran serta video di Youtube itu langsung menarik perhatian banyak orang di Amerika.
Kelompok-kelompok yang percaya hari kiamat akan datang pada tanggal 21 Mei itu pun melakukan berbagai ritual penyucian diri dan berkumpul sesama mereka untuk berdoa kepada Tuhan.
Sedangkan mereka yang tak percaya mencibir ramalan ini. "Mari rayakan 21 Mei 2011. Bukan karena dunia akan kiamat, tapi karena hari pembalasan itu tak akan datang pada hari itu," ujar seorang yang tak percaya ucapan Camping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar