Wikileaks memang benar-benar menjadi trending topik akhir-akhir ini. Karena situs ini berhasil mengungkapkan data-data yang sangat rahasia berkaitan dengan hubungan antar negara. Seperti juga dengan Indonesia. Konon wikileaks memiliki catatan /memo selama 20 tahun tentang RI. Lebih lanjut simak berita berikut:
Sejak digulirkan 28 November 2010, pihak WikiLeaks belum mengunggah (upload) “bocoran” memo-memo diplomatik yang bersifat rahasia atau terbatas dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta. Diantara 251.000 lebih memo diplomatik dari kedutaan besar AS di berbagai negara, sebanyak 3.059 diantaranya dari Jakarta.
Demikian ungkap laman harian The Guardian. Bersama keempat harian lain – yaitu New York Times (AS), Der Spiegel (Jerman), Le Monde (Prancis) dan El Pais (Spanyol) – harian Inggris itu mendapat hak istimewa untuk mengungkap terlebih dahulu bocoran informasi dari WikiLeaks.
Hingga kini belum semua bocoran memo dimuat, termasuk yang dari Kedubes AS di Jakarta. Namun, fitur khusus yang tersedia di The Guardian menampilkan indeks memo yang telah maupun yang akan dibocorkan WikiLeaks.
Berdasarkan penelusuran VIVAnews, indeks itu memuat daftar 3.059 memo dari Kedubes AS. Daftar itu hingga Sabtu sore, 4 Desember 2010, tidak memuat judul memo, apalagi isinya, karena belum dimunculkan oleh WikiLeaks.
Daftar itu, setelah disortir, baru memuat tanggal pengiriman memo berikut alamat Kedubes AS, yaitu JL. Merdeka Selatan No. 5 Jakarta Pusat, berikut sejumlah kode topik.
Memo paling awal kiriman Kedubes Jakarta yang masuk dalam daftar WikiLeaks tertanggal 19 November 1990, sedangkan yang terbaru adalah tanggal 27 Februari 2010.
Pemerintah Indonesia sendiri, melalui pernyataan Kementrian Luar Negeri (Kemlu), sudah bertekad tidak akan bersikap reaktif atas bocoran memo-memo diplomatik AS di laman WikiLeaks. Bila kumpulan memo tersebut ada yang menyinggung pemerintah atau pejabat Indonesia, itu adalah masalah Amerika dan harus ditangani oleh Washington sendiri.
“Mengenai kemungkinan adanya isi dokumen yang melibatkan Indonesia, hal ini tidak akan ditanggapi oleh pemerintah Indonesia,” ujar jurubicara Kemlu, Michael Tene, dalam jumpa pers rutin di Jakarta, Jumat, 3 Desember 2010.
Dia mengatakan pihak Kemlu terus informasi yang mengalir dari WikiLeaks, yang mengklaim punya bocoran lebih dari 250.000 memo diplomatik berkategori rahasia atau terbatas, hasil laporan kantor-kantor perwakilan diplomatik AS di berbagai negara.
Sejak digulirkan 28 November 2010, pihak WikiLeaks belum mengunggah (upload) “bocoran” memo-memo diplomatik yang bersifat rahasia atau terbatas dari Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jakarta. Diantara 251.000 lebih memo diplomatik dari kedutaan besar AS di berbagai negara, sebanyak 3.059 diantaranya dari Jakarta.
Demikian ungkap laman harian The Guardian. Bersama keempat harian lain – yaitu New York Times (AS), Der Spiegel (Jerman), Le Monde (Prancis) dan El Pais (Spanyol) – harian Inggris itu mendapat hak istimewa untuk mengungkap terlebih dahulu bocoran informasi dari WikiLeaks.
Hingga kini belum semua bocoran memo dimuat, termasuk yang dari Kedubes AS di Jakarta. Namun, fitur khusus yang tersedia di The Guardian menampilkan indeks memo yang telah maupun yang akan dibocorkan WikiLeaks.
Berdasarkan penelusuran VIVAnews, indeks itu memuat daftar 3.059 memo dari Kedubes AS. Daftar itu hingga Sabtu sore, 4 Desember 2010, tidak memuat judul memo, apalagi isinya, karena belum dimunculkan oleh WikiLeaks.
Daftar itu, setelah disortir, baru memuat tanggal pengiriman memo berikut alamat Kedubes AS, yaitu JL. Merdeka Selatan No. 5 Jakarta Pusat, berikut sejumlah kode topik.
Memo paling awal kiriman Kedubes Jakarta yang masuk dalam daftar WikiLeaks tertanggal 19 November 1990, sedangkan yang terbaru adalah tanggal 27 Februari 2010.
Pemerintah Indonesia sendiri, melalui pernyataan Kementrian Luar Negeri (Kemlu), sudah bertekad tidak akan bersikap reaktif atas bocoran memo-memo diplomatik AS di laman WikiLeaks. Bila kumpulan memo tersebut ada yang menyinggung pemerintah atau pejabat Indonesia, itu adalah masalah Amerika dan harus ditangani oleh Washington sendiri.
“Mengenai kemungkinan adanya isi dokumen yang melibatkan Indonesia, hal ini tidak akan ditanggapi oleh pemerintah Indonesia,” ujar jurubicara Kemlu, Michael Tene, dalam jumpa pers rutin di Jakarta, Jumat, 3 Desember 2010.
Dia mengatakan pihak Kemlu terus informasi yang mengalir dari WikiLeaks, yang mengklaim punya bocoran lebih dari 250.000 memo diplomatik berkategori rahasia atau terbatas, hasil laporan kantor-kantor perwakilan diplomatik AS di berbagai negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar