Dahulu kita sering tertawa bersama . . .
Dahulu kita sering pergi bersama . . .
Dahulu kita sering menuliskan tinta hitam pada secarik kertas putih . . .
Namun kini . . .
Hanya sebuah penyesalan yang terbesit di otakku dengan segala ke egoisanku
Hanya sebuah rasa rindu akan kata saling megingatkan masin-masing dari kita
Kesalahan yang kuperbuat mungkin tak bisa di maafkan olehnya, yakni sombong dan egois . . .
Kini . . . aku menginginkan memori yang telah lama terlupakan kita jalani bersama kembali dengan mu wahai sahabatku . . .
Yang kuinginkan hanyalah bisa mengatakan kata “maaf” kepadamu . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar