Pria yang berusia 64 tahun itu mengenakan batik dan peci warna hitam menggelar aksinya di Bundaran HI, Jakarta, Jumat (18/2/2011). Panas terik matahari tidak menyurutkan aksinya.
"Demo kali ini berkaitan dengan situasi akhir-akhir ini di Indonesia, langsung tidak langsung intelejen ikut menunggangi," kata Anton, kepada detikcom.
Aksi Anton ini digelar entah untuk keberapa kali. Lelaki yang tinggal di Bogor tak lelah mengulang aksinya. Tiap demo selalu berganti tema sesuai kegundahan hatinya. Biasanya, Anton demo setiap hari Jumat, seorang diri.
Sejumlah pengendara yang melintas mengurangi laju kendaraannya untuk mengetahui aksi lelaki itu. "Saya mengimbau agar Presiden SBY hingga yang buta politik jangan sampai tanpa sadar dijadikan ajang adu domba," ujarnya.
Aksi demo seorang diri lebih dari 50 kali menorehkan beragam pengalaman. "Pernah saya mau diusir ketika demo di depan Kedubes Amerika. Namun saya katakan di depan saya ini masih Tanah Air saya, memangnya Indonesia bagian dari negara Amerika?" kata Anton.
Walau sering demonstrasi, ayah 7 anak ini tetap menghidupi keluarga. Bahkan dia mengaku anak tertuanya, Indiana, telah kelar S3 Politik UI.
"Sehari-hari saya usaha tani ikan dan udang," kisahnya menutup pembicaraan.
Siapakah Anton?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar